selamat datang

Kamis, 01 Desember 2011

Cyber Crime Asean Dikendalikan di Indonesia

NUSA DUA - Beberapa tindak kejahatan dunia maya atau cyber crime yang terjadi di kawasan Asean. Tak sedikit dikendalikan para pelaku yang bersarang di Indonesia.

Menurut Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman, dari penanganan sejumlah kasus dunia maya di kawasan Asean, didapati pelaku orang asing yang mengendalikan kejahatannya saat berada di Indonesia.

“Beberapa waktu lalu, beberapa pejabat di China menjadi korban teknologi dunia maya dengan nilai kerugian miliaran rupiah  dan dari penyelidikan diketahui pelakunya orang China yyang berada di Indonesia," ujar Sutarman saat jumpa pers usai pertemuan ke-8 Asean Ministerial Meeting on Transnational Crime ke-8 (AMMTC) di Hotel Grand Hyatt,  Nusa Dua, Bali, Rabu (12/10/2011).

Para pelaku tersebut, ada yang menetap atau tinggal di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Dari hasil penyelidikan dan penyidikan kasus dunia maya dengan korban para pejabat negera China itu, sebanyak 178 orang China ternyata sebagai pelakunya.

Dari aksi kejahatan mereka, mayoritas korbannya berasal dari China dan Taiwan. Tahun 2010 lalu, ratusan pelaku kejahatan itu tengan proses deportasi ke negara asalnya.

"Polri juga sudah menangkap pelaku dengan modus sama sebanyak 50 orang semuanya sudah dideportasi," tegasnya. 

Keberhasilan Polri menangkap pelaku kejahatan Cyber Crime sambung Sutarman telah diapresiasi beberapa negara di kawasan Asia terlebih China. 

Indonesia kemudian dipercaya sebagai leader dalam pengungkapan kasus yang berhubungan dengan dunia maya. Namun upaya menumpas kejahatan belum berjalan optimal karena negara anggota Asean banyak yang belum memiliki cyber crime law yang memadai. 

Karenanya diharapkan negara-negara Asean segera memperhatikan prosedur penegakkan hukum terhadap kejahatan dunia maya tersebut.

Fakta lain yang mencemaskan, saat ini harus diakui angka kasus cyber crime di Indonesia menempati peringkat tertinggi di dunia. 

Kondisi ini disebabkan karena sebagai sebuah negara besar kerap melahirkan aktivitas banyak hacker di Indonesia. Sutarman lalu menyebut tingginya kasus cyber crime bisa dilihat banyaknya laporan kejahatan pemalsuan kartu kredit hingga pembobolan bank melalui ATM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar